Monday, March 14, 2011

Innalillahiwainnailaihirojiun... by An Nissa

Ajal tidak menunggu walaupun sedetik,
Ajal datang tanpa diundang,
Ajal tidak memberi isyarat walaupun harinya telah tiba,
Ajal akan terjadi tidak kira masa,
Ajal itu satu kepastian bagi setiap manusia,
Ajal satu pemberian daripada ALLAH,
Ajal tidak dapat dielak setiap manusia,
Ingatlah AJAL MAUT itu ditangan ALLAH. 

Cuba renungkan seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini  dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama  sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang  memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.

Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati. Allah SWT telah menjelaskan dalam Al-Quran tentang prilaku manusia  pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini:

Katanlah:  “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka  sesungguhnya  kematian itu akan menemui kamu,  kemudian kamu akan  dikembalikan  kepada  (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)

Kebanyakan orang menghindari untuk berfikir tentang kematian. Dalam  kehidupan moden ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang (dengan kematian) mereka berfikir tentang di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan  bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan    malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering  kita fikirkan. Kehidupan diertikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Mereka menganggap bahawa kematian hanya akan terjadi ketika seseorang telah lanjut usia, seseorang tidak ingin memikirkan tentang kematian dirinya yang tidak  menyenangkannya  ini. Sekalipun begitu ingatlah selalu, tidak ada yang menjamin bahawa seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap-tiap hari, orang-orang menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya tetapi tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian dirinya. Ia tidak mengira bahawa kematian itu sedang menunggunya!

Ketika kematian dialami oleh seorang manusia, semua “kenyataan” dalam  hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia  ini. Renungkanlah segala sesuatu yang anda dapat lakukan saat ini, anda  dapat mengedipkan mata anda, menggerakkan badan anda, berbicara,  tertawa, semua ini merupakan fungsi tubuh anda. Sekarang renungkan  bagaimana  keadaan  dan  bentuk  tubuh anda setelah anda mati  nanti.

Dimulai saat anda menghembuskan nafas untuk yang terakhir kalinya, anda tidak ada  apa-apanya lagi selain “selonggok daging”. Tubuh anda yang diam  dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, ia akan  dimandikan  untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan,  jenazah anda akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti. Sesudah jenazah anda dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi anda. Ini adalah kesudahan cerita anda. Mulai saat ini, anda hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.

Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan anda sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang.  Beberapa tahun kemudian, tidak seorang  pun yang datang mengunjungi.

Sementara itu, keluarga anda akan mengalami kehidupan yang berbeza yang disebabkan oleh kematian anda. Di rumah, ruang dan tempat tidur anda akan  kosong. Setelah pemakaman, sebahagian barang-barang milik anda akan disimpan di rumah seperti baju, kasut, dan lain-lain yang dulu menjadi milik anda akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Barang-barang anda  di pejabat akan dibuang atau dibersihkan. Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian anda. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima bulan kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih  mengenang  anda. Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi anda yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah anda diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya bagi anda.

Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. Segera setelah anda dimakamkan, maka bakteria-bakteria dan serangga-serangga berkembang biak pada mayat tersebut. Hal tersebut terjadi kerana ketiadaan oksigen. Gas yang dilepaskan oleh jasad ini mengakibatkan tubuh jenazah menggembung, mulai dari daerah  perut, yang mengubah bentuk dan rupanya. Buih-buih darah akan meletup dari mulut dan hidung kerana tekanan gas yang terjadi di sekitar diafram. Selagi proses ini berlangsung, rambut, kuku, tapak kaki, dan tangan akan terlepas. Seiring dengan terjadinya perubahan di luar tubuh, organ tubuh bahagian dalam seperti paru-paru, jantung dan hati juga membusuk. Sementara itu, pemandangan yang paling mengerikan terjadi di sekitar perut, ketika kulit tidak dapat lagi menahan tekanan gas dan tiba-tiba pecah, menyebarkan bau menjijikkan yang tak tertahankan. Mulai dari tengkorak, otot-otot akan  terlepas dari tempatnya. Kulit dan jaringan lembut lainnya akan tercerai berai. Otak juga akan membusuk dan tampak seperti tanah liat. Semua proses ini berlangsung sehingga seluruh tubuh menjadi rangka.

Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosial atau memiliki pekerjaan yang terhormat, semuanya tidak akan mungkin terjadi lagi.

Singkatnya, “longgokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali,  mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, anda atau lebih tepatnya, jiwa anda akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas anda  berakhir. Sedangkan sisa dari anda,tubuh anda akan menjadi bahagian dari tanah.

Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?



Seandainya  Allah SWT ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas.  Tetapi  hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting


Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu manusia, seharusnya  menyedarkan dirinya bahawa ia bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan lain perkataan, manusia harus  menyedari bahawa ia memiliki suatu di luar tubuhnya. Selain itu, manusia harus faham akan kematian tubuhnya yang ia cuba untuk miliki seakan-akan  ia akan hidup selamanya di dunia yang sementara ini. Tubuh yang  dianggapnya  sangat  penting  ini,  akan membusuk serta menjadi makanan cacing suatu hari nanti dan berakhir menjadi kerangka. Mungkin saja hal tersebut segera terjadi.

Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental manusia cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang tidak disukai atau diingininya. Bahkan ia cenderung untuk menafikan sesuatu yang ia hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini nampak jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga  dekat sajalah yang dapat mengingatkannya akan kematian. Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Kesimpulan yang menyatakan bahawa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau kerana kecelakaan merupakan orang lain dan apa yang mereka yang mati alami tidak akan  menimpa  diri mereka! Semua orang berfikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berfikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.

Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk ke pejabatnya juga berfikiran serupa. Tidak pernah terfikirkan oleh mereka bahawa esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya atau bahkan menghibur kemungkinan tersebut terjadi. Mungkin anda merasa bahawa saat ini belum waktunya mati kerana masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya.

Katakanlah:  “Lari  itu  sekali-kali  tidaklah berguna bagimu, jika kamu   melarikan  diri  dari  kematian  dan jika (kamu terhindar dari kematian)  kamu  tidak  juga  akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)

Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahawa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kubur. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain  kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini  seorang  diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.


Wasallam. Jazakallah khairan.





No comments:

Post a Comment